Perusahaan asal Korea Selatan ini mencatat kinerja yang mengesankan pada kuartal ketiga tahun 2025. Hyundai melaporkan penjualan ritel global sebanyak 1.035.718 unit, meningkat 4,8 % dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Lebih mencolok lagi, penjualan kendaraan “electrified” (termasuk HEV, PHEV, BEV, FCEV) naik hingga 37 %, dan kini menyumbang sekitar 25 % dari total penjualan global Hyundai. Hal ini menunjukkan bahwa strategi elektrifikasi mereka mulai benar-benar membuahkan hasil.

Di sisi strategi jangka panjang, Hyundai juga memperbarui roadmap bisnis dan teknologi. Pada sesi CEO Investor Day 2025, Hyundai mengungkap visi menuju tahun 2030: target penjualan global sebesar 5,55 juta unit dengan 3,3 juta unit di antaranya berasal dari kendaraan elektrifikasi. Mereka juga akan memasuki segmen baru seperti pickup ukuran menengah, kendaraan komersial ringan, dan model EV spesifik kawasan. Strategi ini menunjukkan bahwa Hyundai tidak hanya mengejar elektrifikasi, tetapi juga diversifikasi produk untuk menyesuaikan kebutuhan pasar global.

Di bidang teknologi dan inovasi, Hyundai mendapatkan sejumlah penghargaan dan pengakuan industri. Contohnya, mereka dianugerahi sebagai “Automotive Dark Horseoleh majalah TIME dalam daftar “100 Most Influential Companies of 2025”. Selain itu, eksekutif-eksekutif Hyundai menerima penghargaan “All-Star” dari Automotive News atas kontribusi mereka dalam riset & pengembangan, serta kepemimpinan global. Ini merefleksikan bahwa Hyundai tak hanya fokus pada volume penjualan, tetapi juga pada inovasi dalam desain, teknologi bahan ringan, platform otomotif, dan mobilitas berkelanjutan.

Terakhir, Hyundai juga memperkuat komitmen mereka terhadap teknologi hidrogen dan mobilisasi masa depan selain mobil listrik biasa. Mereka telah menegaskan kembali bahwa elemen “H₂ Solution” atau solusi berbasis hidrogen menjadi pilar strategis—meliputi pengembangan sistem sel-bahan bakar (fuel cell) yang bisa diterapkan tak hanya di mobil penumpang, tetapi juga kendaraan komersial, armada laut, dan transportasi udara urban (UAM). Dengan tekanan global untuk transisi energi dan regulasi emisi yang semakin ketat, langkah ini memperlihatkan Hyundai sedang mengantisipasi skenario jangka panjang automotif yang lebih ramah lingkungan.