McLaren baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan bergabung dengan start-up EV Inggris Forseven Holdings sebagai bagian dari perubahan besar dalam strategi mereka. Merger ini diprakarsai oleh pemilik baru McLaren, perusahaan investasi dari Abu Dhabi yakni CYVN Holdings, yang juga memiliki saham di produsen EV Tiongkok Nio. Langkah ini menunjukkan bahwa McLaren hendak memperluas bisnisnya dari supercar tradisional ke kendaraan elektrifikasi dan model-baru lainnya.

Di sisi produk, McLaren meluncurkan hypercar baru dengan kombinasi mesin bensin dan motor listrik — model bernama McLaren W1 yang menghasilkan 1.258 bhp dan torsi 1.340 Nm, serta mampu dari 0 ke 200 km/jam dalam waktu sekitar 5,8 detik. Ini menjadi kendaraan jalan raya tercepat yang pernah dibuat oleh McLaren dan menunjukkan bahwa meskipun beralih ke elektrifikasi, mereka masih menjaga DNA performa tinggi dan eksklusivitas supercar.

Dari sisi kompetisi, McLaren juga mengumumkan akan kembali masuk ke kejuaraan “roda panjang” yakni FIA World Endurance Championship (WEC) pada tahun 2027 dengan mobil Hypercar — sebuah langkah besar bagi pabrikan yang sebelumnya sudah punya sejarah di 24 Jam Le Mans. Partisipasi di WEC ini memperkuat komitmen McLaren tidak hanya dalam mobil jalan raya, tetapi juga dalam dunia motorsport skala global, yang akhirnya bisa menyamai jejak mereka di Formula 1.

Secara keseluruhan, McLaren berada di fase transformasi penting: dari penguatan produk supercar eksklusif, peluncuran model hybrid/elektrik, memperluas kategori produk dan persiapan masuk ke arena balap baru. Jika Anda tertarik, saya bisa cari 5 berita terbaru khusus pasar Asia Tenggara atau Indonesia tentang McLaren — termasuk distribusi, servis dan model yang masuk di wilayah kita — mau saya cari?