Baru-baru ini, perusahaan mengumumkan rencana peluncuran beberapa model elektrik baru sebagai bagian dari strategi “Nissan Ambition 2030“. Salah satu model yang dinantikan adalah Ariya generasi terbaru, yang diklaim memiliki jangkauan lebih jauh dan fitur otonomi yang lebih canggih. Langkah ini mempertegas posisi Nissan sebagai salah satu pelopor mobil listrik sejak meluncurkan Nissan Leaf lebih dari satu dekade lalu.
Di samping inovasi elektrifikasi, Nissan juga fokus pada pengembangan teknologi konektivitas dan keselamatan. Sistem ProPILOT yang terus disempurnakan menjadi sorotan, dengan kemampuan assistensi mengemudi semi-otonom yang semakin intuitif. Teknologi ini telah diintegrasikan dalam beberapa model terbaru, termasuk Nissan X-Trail dan Serena, yang dipasarkan di berbagai negara. Dukungan terhadap infrastruktur charging station dan kolaborasi dengan pemerintah serta pihak swasta juga menjadi prioritas untuk memastikan pengalaman berkendara yang maksimal bagi konsumen.
Tidak hanya di pasar global, Nissan juga aktif menghadirkan terobosan di Indonesia. Melalui pameran GIIAS 2024, Nissan memamerkan konsep mobil listrik dan hybrid yang dirancang khusus untuk kebutuhan konsumen lokal, seperti Nissan Kicks e-POWER yang telah mendapat sambutan positif. Strategi marketing yang agresif dan penawaran after-sales yang kompetitif semakin memperkuat eksistensi brand ini di tengah persaingan industri otomotif Tanah Air.
Ke depan, Nissan berencana memperluas jangkauan produk elektrifikasinya dengan investasi besar dalam penelitian dan pengembangan. Perusahaan menargetkan untuk meluncurkan lebih dari 20 model listrik hingga tahun 2026, termasuk varian SUV, MPV, dan city car. Dengan kombinasi inovasi teknologi, keberlanjutan, dan respons terhadap kebutuhan pasar, Nissan siap menghadapi transformasi industri otomotif menuju era yang lebih hijau dan cerdas.
Semoga artikel ini sesuai dengan kebutuhan Anda. Jika ada bagian yang ingin disesuaikan atau ditambahkan, silakan beri tahu!