Merek Lexus memperlihatkan pergeseran strategis yang cukup besar untuk masa depan: pada gelaran otomotif global, mereka meluncurkan generasi terbaru dari sedan inti mereka, yakni model Lexus ES generasi kedelapan yang debut di Shanghai International Automobile Industry Exhibition. Model ini hadir dengan platform multi‑powertrain — berupa hybrid (HEV) dan juga varian battery electric vehicle (BEV) — sekaligus memperlihatkan bahasa desain baru Lexus yang terinspirasi oleh konsep LF‑ZC.
Peluncuran ini menandai bahwa Lexus bukan hanya mengandalkan mesin konvensional, tapi benar‑benar masuk ke era elektrifikasi penuh. Model ES ini dijadwalkan akan mulai tersedia secara global pada pertengahan 2026.
Selain pengembangan produk, Lexus juga memperkuat komitmennya terhadap keberlanjutan dan elektrifikasi: di ajang otomotif Indonesia, mereka memperkenalkan dua model flagship terbaru, Lexus LX 700h dan Lexus LC 500h, yang keduanya mengusung teknologi hybrid mutakhir. Langkah ini menunjukkan bahwa Lexus melihat segmen premium dan ultra‑premium sebagai area pertumbuhan utama, dengan mobil mewah yang tetap mempertahankan citra “kemewahan” namun juga mengikuti tuntutan mobilitas masa depan.
Di pasar global, terdapat berita menarik terkait posisi merek Lexus dalam grup induknya: Toyota resmi mengumumkan bahwa merek Century akan dijadikan merek terpisah yang berada satu tingkat di atas Lexus dalam hierarki produk mewah mereka. Ini berarti Lexus akan mendapat “kepala ruang” yang lebih bebas untuk berinovasi dan bergerak lebih dinamis, sedangkan Century akan menangani segmen ultra‑high end. Perubahan seperti ini bisa berdampak pada persepsi merek, strategi produk, dan arah pengembangan Lexus ke depan.
Jika Anda tertarik, saya bisa mencari analisis mendalam tentang bagaimana perubahan ini akan memengaruhi pasar Indonesia dan Asia Tenggara untuk Lexus, lengkap dengan perkiraan harga, persaingan, dan strategi pemasaran lokal. Mau saya cari?