Pada awal 2025, Rolls‑Royce mengumumkan investasi besar yakni lebih dari £300 juta (sekitar US$ 376 juta) untuk mengembangkan pabriknya di Goodwood, Inggris. Pengembangan ini ditujukan untuk memperkuat kapasitas program Bespoke dan Coachbuild (mobil sangat kustom untuk klien elit), serta mempersiapkan fasilitas untuk transisi penuh ke kendaraan listrik (BEV) di masa depan.

Di sisi produk, Rolls‑Royce juga mengonfirmasi bahwa selain model listrik pertamanya, Rolls‑Royce Spectre, mereka akan meluncurkan model listrik kedua di tahun 2025. Meskipun detail modelnya belum diumumkan secara resmi, langkah ini menegaskan komitmen merek tersebut untuk menghentikan produksi mesin V12 konvensional dalam dekade ini dan beralih ke platform elektrik mulus yang sesuai dengan karakter “kemewahan tanpa kompromi”.

Meskipun ada penurunan volume penjualan global (5 % pada 2024 dibandingkan 2023 menjadi 5.712 unit) , Rolls‑Royce mencatat bahwa 2024 adalah tahun ketiga tertinggi dalam sejarah mereka dan menunjukkan bahwa fokus mereka bukan pada jumlah besar, melainkan margin tinggi dan tingkat personalisasi yang ekstrem pada tiap kendaraan. Program Bespoke mereka dilaporkan mengalami peningkatan nilai rata‐rata konten khusus sekitar 10 % per kendaraan tahun ke tahun.

Secara keseluruhan, berita terbaru menunjukkan bahwa Rolls‑Royce berada pada titik persimpangan: mereka mempertahankan posisi sangat premium dengan layanan ultra‑kustom dan mempersiapkan diri untuk era mobil listrik. Transisi ini penting karena akan memengaruhi strategi global mereka—mulai dari manufaktur, distribusi, hingga segmen konsumen. Apabila Anda tertarik, saya bisa cari rincian model listrik Rolls‑Royce 2025/2026, spesifikasi lengkap, dan harga estimasi untuk pasar Asia Tenggara — apakah Anda ingin saya lakukan?