Krisis & Restrukturisasi Besar di Nissan Global

Nissan saat ini tengah menghadapi masa sulit di pasar global. Karena penurunan penjualan dan tekanan biaya, Nissan memutuskan untuk memangkas sekitar 20.000 pekerjaan dan menutup tujuh pabrik di berbagai negara sebagai bagian dari rencana restrukturisasi.
Rencana ini, yang bernama Re:Nissan, bertujuan membuat perusahaan lebih ramping dan efisien, dengan target kembali untung pada tahun fiskal 2026.
Tapi akibat tekanan pasar dan persaingan dari produsen lain, saat ini Nissan bahkan tercatat keluar dari 10 besar produsen mobil global — untuk pertama kalinya dalam 16 tahun terakhir.


Fokus Besar ke Elektrifikasi & Teknologi Masa Depan

Di tengah tantangan itu, Nissan tidak menyerah: mereka justru memperkuat strategi elektrifikasi dan inovasi teknologi. Pada 2025, Nissan menampilkan rangkaian model dengan teknologi hybrid/EV dalam pameran otomotif di Indonesia — termasuk model-model dengan sistem e‑POWER.
Salah satu yang menarik adalah Nissan X-Trail e-POWER — SUV dengan sistem hybrid modern — yang diluncurkan resmi dan berpotensi membawa elektrifikasi ke lebih banyak konsumen di Indonesia.
Langkah ini menunjukkan bahwa Nissan mencoba menjawab tantangan zaman: bukan hanya mempertahankan eksistensi, tapi juga memperbarui diri agar relevan di era mobilitas ramah lingkungan.


Produk Baru & Rencana Peluncuran Model-Model Menarik

Selain restrukturisasi dan elektrifikasi, Nissan juga memperkenalkan sejumlah model baru dan menyegarkan line-up di pasar global. Pada ajang Japan Mobility Show 2025, misalnya, Nissan menampilkan model-model seperti Nissan Elgrand dan varian teranyar dari Nissan Ariya — menunjukkan bahwa mereka masih serius menggarap pasar mobil penumpang dan SUV.
Rencana peluncuran untuk model-model ini ditargetkan dalam beberapa tahun mendatang, sebagai bagian dari upaya revitalisasi produk Nissan global.
Artinya: meskipun menghadapi tekanan ekonomi, Nissan berusaha menjaga relevansi dengan terus menawarkan produk baru dan opsi mobilitas modern.


Tantangan & Peluang di Indonesia dan Pasar Internasional

Di Indonesia sendiri, peluncuran X-Trail e-POWER bisa jadi peluang besar bagi Nissan untuk menarik konsumen yang tertarik pada teknologi hybrid/EV — terutama jika infrastrukturnya terus berkembang.
Namun dari sisi global, persaingan ketat dengan merek lain — terutama yang agresif di EV dan pasar Asia — membuat posisi Nissan tidak lagi sekuat beberapa tahun lalu.
Kesimpulannya: Nissan sedang berada di persimpangan penting — antara restrukturisasi dan adaptasi teknologi — dan bagaimana mereka menjalankan strategi dari rencana Re:Nissan akan sangat menentukan nasib mereka dalam beberapa tahun ke depan.