Baru‑baru ini, Lamborghini melaporkan hasil keuangan yang sangat kuat untuk semester pertama tahun 2025. Perusahaan berhasil mengantarkan 5.681 unit kendaraan, mencetak angka tertinggi untuk periode enam bulan pertama dalam sejarah mereka, naik sekitar 2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan juga tetap stabil meski menghadapi tantangan geopolitik dan fluktuasi mata uang, meskipun laba operasional sedikit menurun karena faktor eksternal.

Di sisi produk, Lamborghini semakin teguh melanjutkan strategi elektrifikasi dan hybrid. Model‑model seperti Revuelto dan Urus SE (varian hybrid) mendapat sambutan positif dan menjadi kontributor besar dalam penjualan mereka. Selain itu, model baru Temerario, yang merupakan plug‑in hybrid super sports car, juga memperkuat portofolio lini hybrid mereka.

Meski begitu, ada juga sejumlah isu yang menjadi sorotan. Salah satu recall penting dilakukan terhadap model Revuelto, melibatkan sekitar 119 unit yang diproduksi antara Desember 2023 sampai Juni 2025. Masalahnya terletak pada pin penyangga gas spring pada pintu sayap (wing doors) yang dapat longgar sehingga pintu bisa menutup dengan sendirinya, dan sulit dibuka dari dalam. Selain itu, di Kanada, ada pengumuman recall untuk beberapa varian SUV Lamborghini dengan mesin V8 karena sambungan pompa bahan bakar tekanan tinggi yang mungkin tidak dikencangkan dengan baik, berpotensi menyebabkan kebocoran bahan bakar.

Satu berita yang cukup menarik dari sudut desain dan konsep adalah munculnya Lamborghini Manifesto, sebuah concept car yang diperkenalkan oleh Mitja Borkert sebagai representasi filosofi desain masa depan Lamborghini. Manifesto ini menampilkan bentuk ala wedge mid‑engine, lekukan dramatis, motif lampu Y‑shape, dan bukaan baru pada bagian belakang yang lebih eksploratif — tanpa sayap tradisional, tapi memakai diffuser dalam yang besar dan ventilasi ekstensif. Selain itu, muncul rumor bahwa model Lanzador, yang sebelumnya diumumkan sebagai EV penuh (BEV), mungkin akan dirilis sebagai plug‑in hybrid (PHEV) sebagai gantinya, karena Lamborghini mempertimbangkan bahwa pasar untuk EV murni di kelas super car belum cukup matang.


Kalau kamu mau, aku bisa cari berita Lamborghini spesifik di Indonesia / Asia Tenggara — soal harga, impor, pajak, atau varian lokal — supaya lebih relevan dengan situasi di sini. Mau aku cari?